Tentara Amerika Serikat Berlatih dengan CryEngine 3

05.44 0 Comments




CryEngine 3 merupakan teknologi graphics game yang menampilkan bayangan dari pencahayaan suatu objek terlihat nyata, dimana ketika player bayangannya menjauh akan memudar dan sedikit menghilang. Rerumputan akan ikut bergerak apabila terkena sentuhan dari pemain yang melintasinya, juga bergoyang ketika terkena hempasan angin yang lalu-lalang. Bahkan partikel seperti jilatan api akan tampak seperti nyata, tetesan air hujan disamudera dan permukaan yang terkena air hujan disuatu objek mampu memantulkan suatu bayangan. Dengan kata lain, CryEngine 3 menjanjikan grafik game yang nyata seperti bentuk aslinya direal-world.

Dari Cry Engine 3 ini kita juga bisa melihat tampilan yang kabur ketika bergerak bergantung kepada kecepatan, dan pembiasan diri dari partikel-partikel merupakan satu hal yang sangat realistik yang pernah disaksikan dari suatu game engine. Belum lagi tessellation yang membuat air dilautan terlihat begitu nyata, juga mampu menimbulkan banyak buih ketika terjadi gesekan antara gelombang-gelombang air laut.

Kesemua itu dilakukan berkat adanya suatu mantra ajaib yang djadikan acuan utama oleh tim pengembang CryEngine 3, yang telah digunakan selama beberapa ratus tahun yang lalu . Dan mantra itu adalah, "What you see is what you play." Yang berarti "Apa yang kamu lihat adalah apa yang kamu mainkan", karena CryEngine 3 memberikan suatu efek dimana itu semua mengenai real-time rendering.

Harus diakui, teknologi gaming memang berkembang dengan cukup pesat. Dalam 10 tahun terakhir, para pelaku di industri ini mampu membangun permainan dari yang sekadar menonjolkan fun menuju ke arah virtual reality, lingkungan maya yang dibuat serealistis mungkin. Tidak heran jika kemajuan seperti ini kemudian diadaptasi oleh berbagai pihak dengan beragam kepentingan. Salah satunya adalah militer. Potensi yang dibawa oleh CryEngine 3 yang membentuk Crysis 2 menarik tentara Amerika Serikat untuk menggunakannya.

Salah satu elemen penting yang menguatkan sebuah angkatan bersenjata bukanlah hanya teknologi senjata yang mereka miliki, namun juga pengalaman para tentara untuk mengalami perang itu sendiri. Jika di masa lalu tentara harus merasakannya secara langsung di medan pertempuran, kali ini teknologi memberikan kesempatan untuk ikut andil hanya lewat sebuah peralatan yang disebut Dismounted Soldier Training System (DSTS). Dengan peralatan ini, para tentara akan dihadapkan dengan virtual reality sebuah medan perang di mana kondisi cuaca dan interaksi antartentara juga dapat dihadirkan di dalamnya. Inilah alasan tentara Amerika menggandeng Crytek.
 






 Memang tidak terbantahkan bahwa CryEngine 3 masih merupakan engine grafis terbaik yang dimiliki industri game saat ini. Dengan kemampuannya menghadirkan lingkungan, karakter, dan berbagai elemen hingga tingkat detail yang maksimal, engine ini pas untuk sebuah virtual reality, sebuah simulasi perang. Para tentara “hanya perlu” berdiri di atas lantai sensor, mengenakan display khusus yang berbentuk seperti kacamata, dan menggendong sebuah tas yang berisi laptop bertenaga besar untuk memulai sesi latihan ini. Latihan ini juga memiliki sudut pandang dan efek 360 derajat untuk memberikan pengalaman yang sebenarnya.

Pemerintah Amerika sendiri menyusupkan berbagai kondisi perang nyata di Afghanistan dan Irak ke dalam simulasi ini untuk memberikan gambaran bagi tentara pemula. Jujur saja, siapa yang tidak senang dengan sistem seperti ini? Sebagai seorang gamer, semakin realistis sebuah game perang, pastinya semakin menarik dan memacu adrenalin. Masalahnya hanya satu, ini bukanlah sebuah video game. Ini adalah simulasi dan latihan. Para tentara yang masuk ke dalamnya mungkin saja suatu saat akan merasakan hal yang sama di dunia nyata. Main-main mungkin saja berujung ke satu konsekuensi fatal: mati.

mau jajal softwarenya CRYENGINE?? gratis kok.. download DISINI

Dirty.3178

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: